Bagi
mereka yang berada di dunia teknologi informasi, khususnya bidang pemrograman
komputer, dan lebih spesifik lagi yaitu pemrograman berorientasi obyek, tentu
istilah obyek (object) sudah sering mereka dengar dan bahkan sudah mereka
pahami. Namun bagaimana untuk orang yang tidak melakukan (mempelajari)
pemrograman berorientasi obyek atau bahkan tidak berada di bidang pemrograman
sama sekali ? Kemungkinan besar istilah tersebut merupakan istilah yang asing
bagi mereka. Semoga artikel ringkas dapat bermanfaat bagi mereka yang tidak
mengenal pemrograman berorientasi obyek.
Dalam pemrograman berorientasi obyek, suatu obyek biasanya juga diartikan sebagai suatu kumpulan dari atribut (elemen obyek) dan tingkah laku (behavior) yang dapat berupa method atau subrutin yang membungkus suatu entitas serta keberadaannya bersifat sementara saja. Berbeda dengan tipe data sederhana atau primitif, obyek merupakan tipe data kompleks yang memuat banyak potongan (kumpulan) informasi serta properti (atribut) tertentu. Oleh karena itu, suatu obyek tidak hanya dapat sekedar diberi (diisi) oleh suatu nilai, namun perlu “dibangun” (constructed). Contoh pada dunia nyata, jika kendaraan adalah suatu kelas, maka mobil, sepeda motor, dan sepeda merupakan obyek dari kendaraan yang masing-masing memiliki properti serta fungsi yang spesifik. Obyek merupakan suatu kunci dalam konsep turunan (inheritance), yang dengan demikian dapat meningkatkan reliabilitas program, memudahkan perawatan (maintenance) program, manajemen library, serta pembagian kerja dalam tim pengembang.
Secara
umum dalam bidang ilmu komputer (computer science), istilah obyek mengacu
kepada suatu lokasi (alamat) tertentu dalam memori komputer yang memiliki suatu
nilai dan direferensikan oleh suatu pengenal (identifier). Suatu obyek dapat
berupa variable, fungsi, atau struktur data. Dalam bidang pemrograman berorientasi
obyek, istilah obyek mengacu pada suatu instance dari suatu kelas (class).
Suatu obyek pada dasarnya merupakan struktur data yang tergabung (menjadi satu)
dengan rutin-rutin terkait yang dapat digunakan untuk memproses struktur data
tersebut. Sebagai contoh, suatu file dapat dianggap sebagai suatu obyek, yaitu
kumpulan dari data serta rutin yang digunakan untuk melakukan baca dan tulis
terhadap data tersebut. Dalam bahasan yang lebih umum, kita memang sering
menyebut suatu file sebagai suatu kelas, padahal sebenarnya suatu file adalah
suatu obyek.
Dalam pemrograman berorientasi obyek, suatu obyek biasanya juga diartikan sebagai suatu kumpulan dari atribut (elemen obyek) dan tingkah laku (behavior) yang dapat berupa method atau subrutin yang membungkus suatu entitas serta keberadaannya bersifat sementara saja. Berbeda dengan tipe data sederhana atau primitif, obyek merupakan tipe data kompleks yang memuat banyak potongan (kumpulan) informasi serta properti (atribut) tertentu. Oleh karena itu, suatu obyek tidak hanya dapat sekedar diberi (diisi) oleh suatu nilai, namun perlu “dibangun” (constructed). Contoh pada dunia nyata, jika kendaraan adalah suatu kelas, maka mobil, sepeda motor, dan sepeda merupakan obyek dari kendaraan yang masing-masing memiliki properti serta fungsi yang spesifik. Obyek merupakan suatu kunci dalam konsep turunan (inheritance), yang dengan demikian dapat meningkatkan reliabilitas program, memudahkan perawatan (maintenance) program, manajemen library, serta pembagian kerja dalam tim pengembang.
Demikian sekilas
tentang definisi dan peranan obyek, khususnya dalam bidang pemrograman
berorientasi obyek. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan nantikan artikel kami
selanjutnya. Jika Anda membutuhkan layanan kami, dapat kontak kami melalui
alamat email: petasoftinc@gmail.com. Follow juga twitter kami di
@petasoftinc.
No comments:
Post a Comment